Rabu, 30 Mei 2012

Lawang Sewu (film)

 

Lawang Sewu

Sutradara
Arie Azis
ProduserMD Pictures
Luma Production
PenulisAviv Elham
PemeranMarcell Darwin
Melvin Lim
Ronald Gustav
Thalita Latief
Nuri Maulida
Salvita Salim
Bunga Jelita
Tsania Marwa
SinematografiArie Azis
PenyuntingArie Azis
DistributorMD Pictures
Tanggal rilis13 September 2007
Durasi112 menit
NegaraIndonesia
AnggaranRp1.500.000.000,-
Lawang Sewu - Dendam Kuntilanak adalah film horor Indonesia yang dirilis pada tahun 2007. Film yang disutradari oleh Arie Azis ini dibintangi antara lain oleh Marcell Darwin, Melvin Lim, Ronald Gustav, Thalita Latief, Tsania Marwa, Nuri Maulida, Salvita Salim, dan Bunga Jelita.

 Pemain

  • Thalita Latief sebagai Diska
  • Marcell Darwin sebagai Yugo
  • Tsania Marwa sebagai Dinda
  • Nuri Maulida sebagai Ratih
  • Salvita Salim sebagai Naya
  • Bunga Jelita sebagai Cika
  • Melvin Lim sebagai Armen
  • Ronald Gustav sebagai Onil
  • Reni Djayusman sebagai Nenek Naya
  • August Melasz sebagai Ayah Ratih
  • Chico Jericho sebagai Cowok Diskotik

Sinopsis

Sekelompok remaja SMA berusia 18 tahun asal Jakarta berlibur ke Semarang untuk menggelar pesta kelulusan mereka. Mereka adalah Diska (cantik & baik hati), Naya (cantik & seksi), Cika (cantik & badung), Dinda (penakut), Yugo (tampan & selalu sok ganteng), Armen (sok pemberani dan tidak percaya dengan takhayul) dan Onil (kurus, kutu buku, penakut, dan mempunyai kebiasaan buruk, kalau ketakutan selalu saja ngompol).
Ketika mereka habis bersenang-senang disebuah diskotik di Semarang, mereka pulang menuju rumah nenek Naya dengan menggunakan mobil. Semua berteriak-teriak sambil tertawa-tawa karena mabuk. Tiba-tiba Armen meminta Diska berhenti karena ingin buang air kecil. Kebetulan di tengah jalan mereka berhenti depan gedung Lawang Sewu. Akhirnya Yugo, Onil, dan Naya juga turun dari mobil untuk buang air, para pria itu bercanda dengan berlomba-lomba untuk menunjukkan siapa yang kencingnya paling jauh. Kebetulan mereka kencing di depan pagar gedung Lawang Sewu hingga air kencing mereka masuk ke dalam area Lawang Sewu. Naya yang juga mabuk, tertawa-tawa melihat kelakuan Armen, Yugo dan Onil. Saat itu tiba-tiba Cika juga ingin buang air kecil dan mencari tempat untuk buang air. Sambil mabuk, Cika masuk ke area Lawang Sewu dan melakukannya di dalam area gedung. Armen, Yugo, Onil, Naya, Dinda, dan Diska menunggu Cika di luar gedung. Setelah sekian lama mereka menunggu, Cika tidak muncul juga. Akhirnya mereka masuk juga ke dalam gedung Lawang Sewu untuk mencari Cika. Di antara gelapnya gedung Lawang Sewu, mereka berusaha mencari-cari Cika, tapi tidak berhasil menemukannya
Ulah mereka yang kencing sembarangan itulah yang membuat para hantu penunggu Lawang Sewu terusik, terutama sesosok kuntilanak yang ternyata juga menyimpan dendam pada mereka. Di sinilah teror-teror hantu penghuni Lawang Sewu mulai muncul. Pertama yang muncul adalah hantu "Noni Van Ellen" (keturunan Belanda). Dinda yang pertama melihat hantu Noni Van Ellen langsung kesurupan dan tiba-tiba mengamuk mencaci maki teman-temannya dengan menggunakan bahasa Belanda. Mereka berusaha menyadarkan Dinda, dan setelah sadar, Dinda mengaku dengan malu bahwa ia sedang dalam masa menstruansi. Diska langsung marah pada Dinda karena Diska sudah berpesan kepada Dinda sebelumnya tidak boleh masuk ke gedung Lawang Sewu bila sedang menstruasi, karena melanggar pantangan. Tak hanya "Noni Van Ellen" yang muncul, akan tetapi para penghuni Lawang Sewu menampakkan diri dihadapan mereka. Sesosok hantu wanita dengan kaki terbelenggu bola besi yang tak lain adalah kuntilanak menjadi peneror utama mereka.
Atas petunjuk dari nenek Naya, mereka diminta untuk kembali ke Lawang Sewu untuk melakukan ritual pemanggilan arwah kuntilanak tersebut. Nenek Naya menyesalkan kenapa mereka sampai melanggar pantangan sehingga terjadi malapetaka yang menimpa mereka. Sesampainya mereka di Lawang Sewu, ternyata seluruh penghuninya berpindah ke Alas Roban. Di Alas Roban, ritual pemanggilan arwah kembali dilakukan. Namun naas, nenek Naya turut menjadi korban. Kuntilanak terus melakukan teror kepada mereka sehingga korban pun mulai berjatuhan. Akan tetapi keberadaan mereka tidak dapat ditemukan alias menghilang tanpa jejak. Di saat genting itulah, Armen mengungkapkan sebuah pernyataan yang membuat Diska sangat terkejut dan kecewa.
Kuntilanak itu ternyata adalah arwah dari teman mereka yang bernama Ratih yang menyimpan dendam pada Armen, Naya, Cika, Dinda, Onil dan Yugo. Diceritakan bahwa Ratih yang sedang hamil meminta pertanggungjawaban Armen. Namun Armen berkelit, dia malu pada teman-temannya karena berpacaran dengan Ratih yang cupu. Naya, Cika, Yugo, Onil dan Dinda kemudian membuat rencana untuk mempermalukan Ratih dengan menyebarkan foto telanjang Ratih. Ratih sangat terpukul atas kejadian tersebut. Diska yang mencoba menghibur Ratih dihalang-halangi oleh Naya dan Cika, karena mereka takut Ratih membongkar semuanya. Ratih kemudian kembali ke kota asalnya Semarang. Namun sang ayah ternyata sudah mengetahui aib yang menimpa Ratih dan mengusirnya. Ratih putus asa dan memutuskan untuk mengakhiri hidupnya dengan melompat ke dalam sumur di dalam Lawang Sewu. Diska yang telah mengetahui kebenaran tersebut mulai mencari cara dengan menutup sumur yang menjadi tempat Ratih membunuh diri agar arwah Ratih tidak bergentayangan lagi mengganggu mereka.Sementara menutup sumur itu arwah Ratih sedang mencoba untuk membunuh Yugo dan akhirnya gagal kerana Diska telah menutup habis sumur itu.Lalu Diska dan Yugo pulang ke rumah mereka masing-masing.

 Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Isnin, 21 Mei 2012

Kisah Misteri - Tersimpan misteri yang tak terungkap

 


 Dunia Seram - "Abang dah jumpa rumah yang sesuai untuk kita.  Kalau tak ada masalah, hujung bulan ni kita pindah.  Rasanya sesuai untuk kita berdua.  Kalau ada saudara mara yang datang pun senang sebab rumah tu besar," ujar Amil kepada isterinya, Niza.

  "Rumah kat mana bang.  Senang ke saya nak pergi kerja," tanya Niza membalas cakap suaminya.  "Di kampung seberang.  Sewanya pun murah, RM400 sebulan.  Rumah ters dua tingkat.  Masa pusing pusing di kampung seberang, abang ternampak papan tanda rumah untuk disewa.   Tuan rumah pun tak banyak tanya, terus sahaja setuju bila abang cakap nak sewa.   Malah dia tak minta pun dulu duit pendahuluan macam orang lain.  Lagipun tak seronoklah dududk dirumah mak.  Sekurang kurangnya kita perlu berdikari," jelas Amil bersungguh sungguh.

  Baru sebulan berkahwin, sememangnya Amil mahu hidup berdikari.  Dia tidak mahu menyusahkan keluarga mertuanya apabila tinggal bersama.  Lagipun dia perlu suasana yang tenteram kerana kerjaya sebagai pelukis membuatkan dia lebih senang berseorangan agar ilhamnya lebih kreatif.  Cukup bulan, pengantin baru ini menganbil keputusan berpindah rumah.  Biarpun keluarga mertuanya tidak berapa bersetuju tetapi selepas menjelaskan sebab sebabnya, mereka mengizinkan tambahan pula mereka bersetuju untuk untuk sekerap mungkin balik menjenguk keluarga mertua.

  Seharian mengemas, menyebabkan Amil dan isterinya keletihan malam itu.  Dia tidur agak nyenyak tetapi malangnya mata Niza tidak juga mahu lelap.  Dia merasakan ada sesuatu yang tidak kena, dadanya rasa berdebar debar yang alang kepalang.  Sejenak dia memusingkan tubuhnya, suaminya tidur begitu nyenyak sekali, siap berdengkur.  Puas dia mengiring, kiri dan kanan, malangnya matanya tidak mahu lelap. Sejenak Niza bangundari perbaringannya, dia mahu minum air bagi menghilangkan dahaganya.  Semamsa dia mahu meneguk air, serentak itu satu bunyi dentuman pintu agak kuat berbunyi.  Dia menjerit ketakutan.  Matanya meliar.  Puas dia memangdang kiri dan kanan.  Puas hatinya berfikir, kenapa pintu bilik air berdentum kuat sedangkan bukan ada angin yang bertiup.  Meremang bulu romanya, segera dia minum dan bergegas naik ke tingkat atas.  Suaminya masih lagi tidur selena lenanya.  Malam itu sepicing pun dia tidak dapat melelapkan matanya.

  "Kenapa mata sayang nampak sembap.  Tak lena tidur ke dududk rumah baru," gurau suaminya.

  "Entahlah bang, mata Niza tak boleh lelap walaupun seketika.  Rasa macam ada mata yang mengintai dan melihat apa yang kita buat.  Malam tadi pun masa abang tengah nyenyak tidur, Niza turun kebawah untuk minum air.  Tak semena mena pintu bilik air berdentum tertutup dengan sendiri.  Niza rasa tak sedap hatilah bang tinggal di sini," jelasnya.

  "Ada ada sajalah Niza ni, abang tak ada rasa apa yang ayang rasa.  agaknya ayang tak biasa lagi kot, tinggal dirumah baru.  Hah! Kalau ada hantu nak kacau, kejutkan saja abang, tahu lah abang kung fu dia," gurau Amil sambil menunjukkan gaya kung fu nya.

  "Hah! Abang ingat nak keluar hari ni, ada urusan dengan Hamid.  Dia nak bincang mengenai pameran lukisan secara solo dengan abang.  Insyallah, kalau jadi projek ni, nampak gayanya kita berbulan madu diluar negara lah," gurau amil lagi bagi menyedapkan hati isterinya.

  "Abang balik tak tengahari ni.  Kalau balik saya nak masak lebih, nanti tak adalah nak membazir sangat."

  "Insyallah, kalau bincang habis cepat, abang balik cepat," guraunya lagi.  Malam itu, sekali lagi Niza tidak dapat lagi melelapkan matanya.  Puas dia berpusing kiri dan kanan dan ketika mahu turun ke tingkat bawah, dia nampak bayang bayang seorang kanak kanak kecil sedang melompat lompat ruang tengah rumah.  Gementar hatinya.  Mana ada budak kecil tinggal disini, fikir hatinya.  Serentak itu, dia menggigil ketakutan dan pantas berlari mengunci bilik tidurnya.

  Gangguang demi gangguan dialaminya setiap hari sehingga Niza jatuh sakit.  Jika hari sebelumnya dia ternampak bayang kanak kanak melompat lompat diruang tamu rumah, kali ini dia terpandang satu wajah yang mengerikan.  Dengan lidah yang terjelir dan rambut kusut masai, wajah mengerikan itu terus memandang dirinya.  Niza meracau racau apabila terpandang wajah hodoh itu.  Puas suaminya meminta bantuan bomoh tetapi semuanya mengaku kalah kerana rumah yang mereka duduki itu agak keras.  Seorang kawan memperkenalkan dirinya dengan Ustaz Amran.  Tiga hari tiga malam ustaz Amran mengubati isreinya dan alhamdulilah, sembuh sepenuhnya.  Mengikut Ustaz amran, roh wanita yang telah dilihat Niza telah lama berkeliaran di rumah tersebut kerana membunuh diri disebab kan tidak tahan didera suaminya.  Dia telah nmengelar pergelangan tangan anak kecilnya yang berusia tiga tahun kerana tidak tahan dengan sikap suami yang main kayu tiga.

  Patutlah tuan rumah segera meyewakan rumah itu kepada Amil tanpa banyak soal.  rupanya tersimpan misteri yang tidak terungkap sebelum ini.

 Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Khamis, 17 Mei 2012

Kisah Seram - Jari Jemari Merayap



Dunia Seram - Kira-kira pukul 2.00 pagi saya terjaga apabila mendengar suara operator telefon radio teksi membuat panggilan.
"Ada penumpang dari Bukit Antarabangsa nak ke Taman Tun Dr. Ismail, yang berdekatan, kawasan itu sila lapor...."
suara operator halus keluar dari alat komunikasi.

Tanpa berfikir panjang saya terus meyambut panggilan dan menyatakan sanggup untuk menggambil penumpang itu. Dari Jalan Hulu Klang saya masuk ke simpang Bukit Antarabangsa yang jalannya banyak selekoh tajam.

Malangnya, kira-kira lima minit kemudian operator memberitahu supaya saya tidak terus ke kondo tersebut kerana teksi lain
telah mengambil penumpang itu. "Dah dekat nak sampai ni," beritahu saya pada operator.

"Janganlah marah, saya pun tak tau. Teksi tu tak lapor pun, tiba-tiba aja beritahu dah ambil," suara operator membela diri.

"Okeylah saya pusing balik," kata saya, sedikit kecewa dengan apa yang berlaku. Sudah alang-alang ada di Bukit Antarabangsa lebih baik saya teruskan perjalanan hingga ke kondo tersebut. Manalah tahu kalau-kalau adalah penumpang lain. Jika tak adapun tak apalah, asalkan hati puas.

Sewaktu tiba di pondok pengawal, tidak ada sesiapa pun di situ. Kemudian saya buat pusingan U dan patah balik. Saya pandu kereta perlahan-lahan sambil menikmati pemandangan Kuala Lumpur dari lereng bukit. Di kiri dan kanan semuanya nampak gelap, hanya kelihatan bayang-bayang hitam pokok-pokok.

"Screeeeet!!!!!!!"

Tayar kereta berdecit apabila brek ditekan mengejut. Nyaris-nyaris saya terlanggar perempuan di tepi jalan yang sedang melambai-lambaikan tangan menahan teksi saya.

"Wow! Cantik seksinya cun melecun," sepontan keluar dari mulut saya apabila nampak wanita dalam lingkungan 20-an memakai gaun merah pendek. Gaun tanpa lengannya ketat hingga menampakkan susuk tubuh yang menggiurkan. Saya terpaku juga dengan keayuan gadis itu.

Saya turunkan cermin tingkap untuk bertanya. Gadis berambut panjang, hidung mancung, berkulit putih dan bermata galak itu tersenyum.

"Gombak," ringkas jawabnya dalam pelat Cina.
"Okey, boleh," jawab saya.

Gadis itu terus membuka pintu belakang. Aamak....! Minyak wangi apa yang dipakai hingga menusuk ke hidung.
Saya terus memandu menyusuri selekoh tajam jalan Bukit Antarabangsa untuk ke lebuh raya Hulu Klang kemudian ke Gombak. Sambil memandu saya sempat menjeling ke cermin, perempuan itu tersandar di kerusi dengan mata terpejam. Fikiran saya terus melayang memikirkan keberanian perempuan itu berjalan seorang diri di dalam gelap. Namun saya tidak berani bertanya kerana bimbang dituduh menyibuk.

Tiba-tiba terasa tengkuk saya disentuh jari-jemari. Sejuk seperti air batu. Saya tepis tangan gadis itu dan menyuruhnya duduk baik-baik. Namun tengkuk saya terus juga diraba dengan gaya menggoda. Saya tepis tangan perempuan itu.

"Cik, jangan buat macam tulah," kata saya.

Perempuan itu tidak mempedulikan kata-kata saya. Dia terus juga meraba dan membelai tengkuk, bahu serta rambut saya. Kali ini saya bersuara dengan lebih keras sekali gus memandang ke cermin. Saya merenung cermin agak lama kerana tidak pasti apa yang dilihat.

"YA ALLAH! Eh! Betul ke ni?" saya bercakap sendiri. Kemudian saya pasang lampu. Perempuan itu menyeringai, mukanya menggerutu. Mengalir darah dan nanah dari kudis-kudis di pipi, dagu dan dahi. Kelihatan kedua-dua matanya tersembul keluar.

Saya terus tekan brek sekuat-kuat hati, kemudian pusing stereng untuk berpatah balik ke pondok pengawal di kondo tadi. Jari-jemari berkuku panjang terus meraba-raba dan membelai tengkuk saya. Beberapa kali saya cuba membaca ayat Qursi tapi lintang-pukang tidak tahu yang mana harus dibaca dulu. Lidah saya kelu. Kemudian saya cuba pula baca Al-Fatihah pun sama juga, tak berjaya!

Kereta yang saya pandu sekejap ke tepi sekejap ke tengah. Saya bimbang jika jari-jari itu akan mencekik leher saya.
Saya tekan minyak sekuat kaki, supaya cepat sampai. Peluh dingin mengalir membasahi baju, rasa macam nak terkencing.

Lutut menggeletar, seluruh badan seram sejuk. Semakin laju kereta makin lebar perempuan itu tersengih di cermin. Hampir-hampir besi penghalang di pintu pagar kondo saya langgar.

"Tolong! Tolong!," saya menjerit sambil membuka pintu teksi sebaik sampai ke bilik pengawa. Malangnya saya jatuh terlelepok, kaki lembik tidak mampu untuk berdiri atau berjalan. Saya cuba bangun tapi tidak berdaya, terasa lemah seluruh badan. Saya merangkak pula.

"Tolongggggggggggg!" saya menjerit lagi sambil merangkak kemudian meniarap seperti askar untuk ke pondok pengawal yang jaraknya hanya dua meter. Dua orang pengawal keselamatan berlari mendapatkna saya. "Kenapa bang?" tanya mereka dengan muka cemas. Saya hanya menunjuk ke arah teksi.

Mereka segera ke teksi tertunduk-tunduk mengintai dari cermin tingkap, Yang kelihatan hanya wanita berambut panjang memakai gaun merah. Perlahan-lahan pintu belakang dibuka dan benda putih terbang keluar dari teksi. Pengawal lari lintang-pukang masuk ke bilik dan mengunci pintu.

Uwekkkkkk! Uwekkkkkkk!

Saya hanya memerhatikan kedua-dua pengawal itu termuntah-muntah. Tidak ada apa yang mampu saya lakukan kecuali memandang sahaja. Bau bangkai dari dalam teksi mula menyelinap masuk ke lubang hidung saya. Saya cuba tahan supaya isi perut tidak terburai tapi tidak mampu. Saya termuntah sama.

Malam itu saya tidak mampu untuk memandu. Semangat hilang langsung, tambah-tambah bau itu masih melekat di dalam teksi.
Menjelang subuh tiga orang kawan saya datang untuk membawa saya pulang. Teksi itu saya tinggalkan di kawasan berhampiran dengan pondok pengawal.

Sejak peristiwa itu, saya tidak berani mengambil penumpang di kawasan tersebut selepas tengah malam, walaupun ditawarkan bayaran berkali-kali ganda walaupun seribu ringgit keatas


Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Selasa, 15 Mei 2012

Kisah Seram - Hantu Jeruk Purut


Hantu Jeruk Purut
Directed byKoya Pagayo
Written byEry Sofid
StarringSamuel Z. Heckenbucker
Sheila Marcia
Angie Virgin
Distributed byIndika Entertainment
Release date(s)30 November 2006
Country‹See Tfd› Indonesia
LanguageIndonesian
Hantu Jeruk Purut (Ghost of Jeruk Purut) is a 2006 Indonesian horror film directed by Koya Pagayo and starring Angie, Sheila Marcia Joseph, and Samuel Z Heckenbucker. It tells the story of an aspiring writer who is haunted by the ghost she is investigating.

 Plot

Anna, a mystery writer, goes to Jeruk Purut Cemetery to look for information about the cemetery's legendary ghost, the headless pastor. After she begins writing, she is haunted by the pastor. Fearing for her life, she gives her notes to her fan, the high school student Airin (Angie); not long afterwards she is killed.
Airin sees Anna's writing as her road to becoming a famous writer herself, and goes to Jeruk Purut with her friends Nadine (Sheila Marcia Joseph) and Valen (Samuel Z Heckenbucker) to find the ghost. After circling the cemetery seven times, an act thought to call the ghost, they go home. Not long afterwards, Airin is visited by the ghost, who warns her that if she continues Anna's writing then she and her friends and family will suffer; Airin chooses to continue writing about the ghost.
Soon Airin's mother and friends begin experiencing accidents. Nadine is hit on the head by an exploding gas cylinder, while Valen is chased by a kuntilanak named Lasmi, eventually running into electric wires. While Airin is paying her respects to him in the hospital with Nadine and Cessa (Valia Rahma), Nadine becomes possessed by the ghost, knocks Cessa out, and attempts to strangle Airin. Airin escapes and runs into the morgue, with the possessed Nadine following her. Nadine is stabbed in the chest by Cessa just before she can kill Airin, dying; however, the ghost still attempts to kill Airin.
Airin eventually learns the truth. Years before, a young man had attempted to rape Lasmi, the servant of a pastor; when the pastor tried to stop it, the man killed both him and Lasmi. The man then put on the pastor's clothes to fool the locals, but was eventually caught and decapitated, later becoming a ghost.

 Production

Before production, the cast and crew went to Jeruk Purut to request the ghost's permission to shoot the film.[1] While at the cemetery, two of those present, an actress named Yuni and a reporter from TV7, fainted.[1] After they were diagnosed by a local kyai as having been possessed, those present attempted to communicate with the spirit.[1] Receiving no response, the kyai told the crew to offer cigars, chicken eggs, palm sugar, and coffee to the spirits in glass containers before commencing filming.[1]
Filming took place in numerous locations in Jakarta and the surrounding area, including an abandoned hospital and houses.[2] According to Joseph, while filming she experienced several strange happenings.[2] She recalled that she and Angie saw the spirit of a child appear suddenly while filming in Ciawi, Bogor.[2] While drawing the scissors to film the stabbing scene, Joseph lost control and released them; the scissors flew and struck Angie on the left temple.[2]
Hantu Jeruk Purut was Joseph's first horror movie.[2] She later commented that it was extremely tiring.[2]

 Reception

Hantu Jeruk Purut premiered at the Planet Hollywood in Jakarta on 29 November 2006.[3] Audiences filled the 1195-seat theatre, requiring an additional showing.[3] It received a wider release in Indonesia and Malaysia on 30 November that year.[4]
Dwita, writing in a review for Suara Karya, said that Hantu Jeruk Purut gave her goosebumps, with the sound, visuals, and plot deserving a thumbs up.[2] However, Nur Hasan, writing for Detik.com, said that the cemetery background seemed fake, made to appear overly dark and gloomy, with the suspense lacking as the ghost was shown from the start.[5] Benny Benke, writing for Suara Merdeka, said that the film left the impression that novelists are the professionals most-hated by ghosts, and the actors performances were "nothing special".[A][4]

 Urban legend origin

The story inspired by the "Hantu Jeruk Purut" urban legend in South Jakarta circulating among locals in first half of 1990's decade. The urban legend mentioning the sightings of a headles pastor ghost around Jeruk Purut cemetery. The legend holds that the ghost only revealed itself to odd numbers of people.


Article Source:  http://en.wikipedia.org/

Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Kisah Seram - Penanggal!!Balan-balan



Dunia Seram - Penanggal mengganas lagi!!Bila nampak shj tajuk cam ni..rasa nak kecut perut pun ada...Tp crita ni mmg real, aku dpt dr saudara aku sendri.Tak tau la pula kalau dia ni kaki penipu..Benda ni berlaku kat kg kami(sempadan penampang).

Menurut ceritanya,kejadian ni berlaku kira2 pkl 10.++mlm cam tu la.Ada sorang pakcik ni, kebetulan baru balik dari kenduri arwah..dlm perjalanan tu tak de la pla trjadi apa2.Bila nak sampai je kat depan rmh,dia tdgr bunyi..seakan bunyi burung+ayam.Mula2 tu dia tak la pula rasa apa2.Tp makin lama bunyi tu makin dkat seolah2 ada kat belakang.Bila di toleh je nak tgk apa benda tu.. Hah! kat depan..kira2 2 meter je kat depan dia..benda penanggal tu siap sengih lagi dgn usus terburai.Pakcik ni mmg berani..dia siap masuk rmh ambik parang panjang g nak tetak penanggal tue.Isteri pakcik ni pula seorang bomoh..siap 'tag team' g nak lawan penanggal tue.Bila je dibaca jampi serapah..takde ga jadi apa2..penanggal tu masih g tercegat kat tempat tadi.Pakcik ni pula..mula lah baca ayat2 suci al-quran dan kursi..pun..masih takde pa2 berlaku.
Penanggal tu mula naik berang apabila pakcik tu mula nak menetak mnggunakan parang.bila pakcik tu tetak kekanan..penanggal tu mengelak kekiri,ditetaknya belah kekiri..dia elak kat kanan.Penanggal ni pula tak bagi can..dia pun nak cabar gak pakcik n makcik tue..ia melayang2 spt cuba mencari peluang untuk membaham seorang drpd mereka..Bila keadaan bertambah genting..pakcik tu ngan isterinya masuk dlm rumah..tak sanggup g nak lawan penanggal tadi.Buat seketika,penanggal tu terbang mengelilingi rumah pakcik tue..(mungkin tak puas hati la ni)."kriuk kriak" bunyi atap zink tu,bila penanggal tue 'landing' kat situ.Tak tau la pla bila masa penanggal tue beredar dari situ pun pakcik tu tak tau.Keesokkan harinya,dia meminta pertolongan beberapa jiran kat kg tu tuk menangkap orang yang disyaki(siang hari menjadi orang biasa,waktu malam menjelma mnjadi penanggal ).Bila tiba kat depan rumah org yg disyaki..abangnya datang dan merayu..jgn diapa2kan adiknya..Dia menjelaskan adiknya menjadi begitu bukanlah atas kehendaknya sendiri..tp telah menjadi mangsa..semasa bersalaman dgn orang yg tidak dikenali.(aku dgr ilmu penanggal ni boleh diturunkan melalui byk cara,salah satunya bersalam sambil membaca ayat kepada orang yg disalamnya).Memang heboh cerita penanggal ni kat kg kami.Aku pla pd waktu tu blajar kat Shah Alam,jd tak berapa pasti samada cerita ni benar ataupun tidak.

p/s:Hati2 semasa bersalam ngan orang yg tak dikenali... 

Pokok Kelapa dan Babi Berwajah Manusia?


Gambar Pokok Kelapa Pelik


Pokok kelapa ni bercabang dan mempunyai dahan seperti pokok biasa. Sungguh misteri.

 

Biasa kita dengar cerita pasal manusia berwajah babi (kes-kes menguruskan jenazah) tapi kali ini kat Indonesia dikejutkan dengan fenomena babi yang dilahirkan mirip wajah manusia. Siap ada pusar rambut kat atas dahi lagi.

Kalau diteliti, anak babi ni takde la muka macam manusia sangat. Cuma dia nyaris jadi cyclop (satu mata) je. Cuba tengok betul-betul. Ini kategori 'deformed' dan tumbesaran dia dalam rahim tu terganggu sikit dan akhirnya tak berapa nak jadi. Tu nampak macam ada dahi, hidung mancung (memang babi hidung mancung beb..)

Dalam rahim ye adik-adik, pembesaran tu (pertumbuhan daging) jadi dari kiri dan kanan dan bercantum di hadapan muka (sebab tu kita ada.. apa tu.. yang antara hidung ngan bibir tu..). Kes babi ni dia
terbantut sampai struktur tengkor dia tak sempat mengunjur ke hadapan.
Tu jadi macam tengkorak manusia.





Petikan Dari: http://gambarhantu.blogspot.com/


Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Isnin, 14 Mei 2012

Balan-balan

Dunia Seram - Salam seram misteri saya kepada semua pembaca.Hari ni saya nak cerita pasal penanggal.Apa itu penanggal?Adakah ia sejenis hantu ataupun setan?Dari apa yang saya dengar dari mulut ke mulut,penanggal ini merupakan individu yang mengamalkan ilmu hitam.Di Sabah, penanggal di dipangggil balan-balan dan sangat popular dibeberapa tempat satu kwsn sekitar Sabah. Kisah ini saya dapat dari saudara saya.

Kisah ini terjadi pada 8 bulan yang lepas. Menurut saudara saya, pada malam tersebut rakannya baru balik dari satu majlis kesyukuran yang dibuat oleh ibu mertuanya.Dia yang bersama isteri dan anak lelakinya pada waktu itu menggunakan satu jalan yang agak suram yang ada dikawasan itu.Seperti pada malam2 yang biasa, tidak ada sebarang peristiwa aneh yang berlaku sepanjang mereka menggunakan jalan tesebut.

Namun, pada malam yang berikutnya..satu peristiwa yang agak seram telah terjadi kepada 3 beranak ini. Semasa mereka melintasi satu kedai dikampung tersebut, anaknya telah terlihat satu bentuk seakan2 penanggal(kepala tidak bertubuh)berlegar2 disekeliling tiang lampu yang tidak jauh dari mereka. Penanggal tersebut seperti tidak mengendahkan mereka sahaja, sehinggalah anak lelakinya telah menegur benda tersebut dengan menanyakan kepada ibunya apakah benda yang terbang berdekatan dengan tiang lampu itu.

Seperti didengari oleh penanggal tersebut, terus ia mengekori mereka dari belakang sehingga menyebabkan anaknya menangis ketakutan. Ibunya yang dari tadi menyangka penanggal yang terbang mengekori mereka itu adalah seekor burung,turut menangis dan mengarahkan suaminya memandu kereta dengan laju.

Walaupun setelah beberapa kilometer, penanggal tersebut masih mengekori mereka dari belakang. Untuk menenangkan keluarganya daripada menangis ketakutan, rakannya telah membaca beberapa patah ayat suci al-quran serta ayat kursi sebagai pendinding. Penanggal tersebut bertambah ganas apabila rakannya membaca ayat2 al-quran,ia menghentak-hentakkan kepalanya kearah tingkap kereta yang dipandunya seakan-akan ingin mengacahnya.
Penanggal tersebut seperti tidak takut dengan ayat2 yang dibacanya. Semakin dibaca,semakin bertambah agresif penanggal tersebut cuba menyerang mereka. Ia terbang mencari ruang untuk memasuki kereta mereka.

Apa yang berlaku selepas itu tidak dapat dilupakannya, seperti tahu ia tidak dapat memasuki kereta tersebut..ia terbang beriringan dengan keretanya...dan memerhatinya dari tepi tingkap. Oleh kerana takut sangat, rakannya tidak berani menoleh untuk melihat wajah penanggal tersebut.

Nasib mereka agak baik..tidak lama selepas itu, terdapat satu kereta yang dipandu bertentangan telah membunyikan hon dan 'menghigh lightkan' lampu kereta kearahnya..seperti ingin memberitahu dia juga terlihat penanggal tersebut. Oleh sebab lampu terang dan bunyi hon itu, penanggal tersebut berubah arah dan mengejar pula kereta yang telah membunyikan hon tadi.
Menurut saudara saya, selepas peristiwa itu...rakannya telah mengambil cuti selama 2 minggu untuk memulihkan kembali semangatnya.

Dipetik Dari: http://blogseram.blogspot.com/

Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com

Jumaat, 11 Mei 2012

Pantang larang sebelum perkahwinan


Terdapat 44 pantang larang kepada bakal pengantin. Apabila telah ditetapkan hari perkahwinan bermakna bermulalah pantang larang buat bakal mempelai itu. Apa yang ditetapkan harus diikuti untuk kebaikan diri mereka. Ia bukanlah menjadi kewajipan tetapi sudah menjadi satu budaya dalam masyarakat Melayu. Walaupun bakal pengantin zaman sekarang jarang disebutkan perkara ini kepada mereka, tidak rugi apa-apa jika pantang larang yang difikirkan sesuai masih boleh diikuti.


Pantang larangSebab pantang larang wujud
Jangan keluar dengan pasangan selama 40 hari sebelum diijabkabul.Untuk mengelak berlaku tohmahan masyarakat. Selain itu, ia bertujuan untuk mengawal nafsu. Ia juga untuk menimbulkan perasaan rindu dendam. Perasaan yang timbul akan membuatkan wajah pengantin lebih berseri.
Jangan tidur di rumah orang lain takut terkena ilmu.Ia juga untuk menjaga nama baik keluarga.
Jangan bebas keluar ke mana-mana kerana takut disantau oleh mereka yang mempunyai niat tidak baik.Untuk mengelakkan kedua pihak melanggar hukum agama.Untuk menghalang dari melakukan perkara tidak baik semaa dalam tempoh pertunangan.Jangan makan nasi dengan gulai berkuah beberapa bulan sebelum naik pelamin bagi mengelakkan perut buncit.
Elakkan makan ulam yang berbau busuk seperti petai dan jering.Petai dan Jering mempunyai bau yang kuat. Dibimbangi akan berbau yang tidak enak semasa berhadapan dengan tetamu.Jangan bercermin terutama selepas maghrib ke atas bagi mengelak diri dari perkara sihir.
Jangan membuang air kecil dan air besar serentak di dalam air contohnya dalam sungai, kolah kerana ia boleh melemahkan organ seks.Terdapat hadis dalam perkara ini.
Elakkan minum air bergas kerana ia mempunyai gula dan gas yang tinggi yang boleh menyebabkan kencing manis.Minuman bergas tidak baik untuk kesihatan.
Kurangkan makan makanan yang manis kerana jika terkena kencing manis, lelaki tersebut menghadapi masalah berat ketika bersama.
Elakkan mandi malam kerana tidak elok untuk sendi-sendi.
Kawal makan iaitu sekali makan setiap hari (mengikut sesetengah adat)
Elakkan memakai seluar dalam yang ketat pada waktu malam dan tidur meniarap kerana tidak bagus utk organ seks kerana darah tidak mengalir(kaum lelaki).
Elakkan terlalu banyak makan makanan laut kerana ia mengandungi banyak toksid.
Tiga bulan sebelum berkahwin, mula membuat urutan supaya pengantin mempunyai tenaga.
Amalkan makan telur ayam kampung seminggu 2 kali yang dicampur madu dan lada hitam yang ditumbuk untuk menambah tenaga.
Bagi mereka yang banyak angin, minum air halia utk membuang angin.
Belajar ilmu rumahtangga daripada orang yang berpengalaman dan sudah berkahwin tentang rahsia memikat isteri supaya rumahtangga aman dan damai.
Jangan memuaskan nafsu dengan cara sendiri.
Cukupkan waktu tidur tujuh hingga lapan jam sehari.
Elakkan minum minuman keras dan merokok.
Elakkan terkena cahaya matahari kerana dikhuatiri hitam dan tidak berseri pada hari perkahwinan.
Elakkan minum air soya kerana ia sejuk dan tidak elok untuk alat kelamin.
Amalkan makan jamu supaya pada malam pengantin tidak mengecewakan.
Banyakkan baca surah-surah bagi mengelakkan gangguan syaitan. Sentiasa mengingati Allah.
Jangan makan sebebas-bebasnya kerana ketika ini sistem dalaman tidak stabil.
Jangan terlalu terdedah kepada keluarga lelaki (simpan diri).
Jangan berembun atau keluar malam bagi mengelak terdapat unsur jahat.
Jangan bercelak atau berlangir serta memotong rambut seminggu sebelum ijabkabul.
Jika telah nikah gantung maka tidak boleh bersama.
Selepas nikah mesti ada peneman tidur sebelum bersama. Ia bertujuan untuk menghangatkan lagi kemesraan.
Bilik lelaki atau wanita jangan dikosongkan. Mesti ada orang atau ahli keluarga terdekat tidur di dalamnya bagi mengelak dari dikhianati orang.
Jangan buat kerja yang berat. Bila pengantin membuat kerja berat, dia akan berasa penat dan mudah terjadinya gangguan emosi.
Jaga pertuturan agar tidak menimbulkan rasa sakit hati.
Elakkan makan dan minum seperti sayur bersifat sejuk seperti kangkung, bayam, timun, jambu batu, dan air kelapa agar muka nampak segar.
Jangan cukur kening ditakuti akan menghilangkan seri muka.
Sebelum menjadi pengantin, katil kelamin tidak boleh ditiduri oleh pengantin kerana tidak manis.
Lempar baju di atas bumbung rumah tanpa diketahui oleh orang lain bagi mengelakkan hujan turun ketika majlis berlangsung.
Dilarang memandang cermin ketika disolek oleh juruandam kerana dikhuatiri hilang seri.
Kedua-dua pengantin dilarang bercakap ketika bersanding kerana kurang manis dipandang tetamu.
Jangan makan kepala ayam nanti mengantuk masa bersanding.
Dilarang membuang alis kerana perbuatan tersebut akan menghilangkan seri wajah buat pengantin lelaki.
Jangan makan bersulam air kerana dikhuatiri menyebabkan perut menjadi buncit.
Elakkan keluar rumah tanpa tujuan kerana angan-angan yang tinggi menjelang perkahwinan dikhuatiri bakal pengantin mengalami kemalangan jika berada di luar.


Orang-orang tua Melayu dahulu selalu mengingatkan anak cucunya supaya tidak melanggar pantang larang. Melanggar pantang larang samalah dengan tidak mendengar nasihat.

Pantang Larang Melayu


Pantang larang orang Melayu tradisional merupakan kepercayaan masyarakat Melayu zaman lampau berkaitan dengan adat dan budaya warisan nenek moyang. Kebanyakan pantang larang diturunkan secara lisan turun kemurun. Pantang larang orang tua-tua bertujuan untuk mendidik masyarakat, khususnya generasi muda agar dapat membawa kepada penerapan nilai-nilai baik yang boleh diamalkan di dalam kehidupan.

Pantang larangSebab pantang larang wujud
Jangan memukul, mendera atau mencederakan mana-mana binatang, dikhuatiri anak yang bakal lahir mengalami kecacatan.Bagi mengelakkan penganiayaan kepada haiwan.
Jangan mencaci atau menceritakan kecacatan, dikhuatiri anak yang bakal lahir juga akan cacat.Agar menjaga pertuturan agar tidak melukakan hati orang lain.
Jangan bergaduh dengan ibu mentua, dikhuatiri mengalami kesulitan ketika melahirkan anakBagi menjaga kenteteraman keluarga, terutamanya apabila tinggal bersama mertua selepas melahirkan anak.
Jangan melihat gerhana, dikhuatiri anak mendapat tompok hitam atau bermata juling.Melihat matahari sewaktu gerhana mampu menyebabkan mata menjadi buta.
Ibu hamil tidak boleh melintas bawah ampaian, nanti anak gagap.Disebabkan penyidai biasa rendah, dikhuatiri ibu hamil akan tersendung dan jatuh, dan boleh membahayakan kandungan
Dilarang (orang lelaki) kencing atas busut, dikatakan buruk kemaluanUntuk mengelakkan lelaki berkenaan ditegur makhluk halus ataupun penunggu busut berkenaan
Jangan duduk di atas bantal kerana dipercayai boleh naik bisulSupaya menjaga bantal daripada dipecah atau dikoyak, dan tidak sopan kalau perkakas yang digunakan untuk melapik kepala diletakkan di bawah punggung
Jangan bergendang dalam rumah, nanti harta habis dicuri oleh orangLarangan ini untuk mengelakkan bising di rumah, tambahan lagi bergendang (dengan mengetuk lantai rumah yang dibuat dari papan) boleh merosakkan barang-barang yang bergantung di dinding yang boleh jatuh dan pecah.
Jangan menjahit pada waktu senja, nanti mata engkau akan buta(a) Untuk menjaga kesihatan mata supaya tidak menjadi kabur dan rosak
(b) mengelakkan jarum daripada tercucuk tangan
Kalau makan nasi kena habiskan... kalau tidak nasi akan menangisini untuk mengelakkan berlakunya pembaziran
Anak dara jangan menyanyi di dapur, nanti kahwin dengan orang tua.untuk mengelak masakan hangus kerana leka menyanyi.

Khamis, 10 Mei 2012

Berjumpa Langsui Di Pagoh

Dunia Seram - Saya mempunyai satu pengalaman seram yang berlaku ketika dalam perjalanan pulang dari Kuala Lumpur ke Singapura menaiki bas ekpress. Saya bersama anak saya menaiki bas ekpress yang berlepas dari Puduraya sekitar 11.30 malam.... setelah kami  berada di KL selama 4 hari melangcung bersama keluarga disana.


Pada malam itu tidak ada banyak penumpang yang menaiki bas itu maklumlah ketika itu adalah penghujung musim cuti pertengahan tahun dan hujan telah turun dengan lebatnya, menyebabkan keadaan sangat sejuk didalam bas yang sememangnya berhawa dingin. Saya cuba lelapkan mata supaya dapat mengisi masa dalam perjalanan, tetapi entatalah tak boleh berbuat demikiaan...sedangkan anak saya sempat berdengkur terpesuk dikerusinya. Dalam suasana yang sangat dingin saya merasa macam nak terkucil tetapi terpaksa bertahan sehinngan bas berhenti berehat.

Kira-kira beberapa jam kemudian bas telah singgah diperhentian Pagoh untuk selama setengah jam. Semua penumpang bergegas kemedan selera untuk makan ringan...saya memanggil anak yang masih nyenyak tidur supaya menemani saya ketandas sebab saya memanglah sejenis orang menakut. Tandas awam di Pagoh terletak jauh dipinggiran perhentian itu dan keadaanya begitu sunyi, tambahan lampu diluar tandas itu berkelipan...kadang-kadang nyala dan kadang-kadang padam. Anak lelaki saya tunggu diluar kira-kira 10 meter dari pintu tandas...sebenarnya saya keberatan untuk pergi sendirian, tetapi apa nak buat kerana saya tidak dapat menahan untuk melepaskan hajat kecil.

Sesampai dipitu tandas saya agak keliru yang mana satu tandas perempuan kerana keadaan disitu sangat malap...ketika saya terpingga-pingga saya terperasan ada seorang wanita baharu saja keluar dari tandas.Sekali pandang wanita itu terlihat dalam keadaan aneh...dia memakai baju labuh serba putih, berbunga-bunga sedikit dibahagian dadanya dan rambutnya megelurai panjang menutupi matanya. Saya hanya dapat melihat sebahagian daripada mukanya..tetapi secara am wanita itu kelihatan kemas seperti orang biasa. Kerana sudah tidak tertahan nak terkucil sangat...saya pun beranikan diri bertanya kepananya.."adik boleh tumpang tanya, dimana tandas perempuan", memang pada ketika itu saya tak menyaka perkara yang buruk pun. Tanpa berkata apa-apa wanita itu menggangkat tangan menujuk kepitu yang berhapan denganya, saya menggucapkan terima kasih kepadanya dan bergegas masuk kedalam tandas. Terdapat tiga tandas didalam, saya masuk ketandas yang terdekat dan melepaskan hajat. Ketika itulah saya terdegar suara wanita menanggis...walaupun halus tetapi jelas, seolah-olah ia datang dari bilik tandas bersebelahan tandas saya berada dan terdegar juga bunyi tapak orang berjalan-jalan diluar bilik tandas sambil mencuci tangan.

Selepas selesai hajat, saya pun keluar untuk mencuci tangan...anehnya tiada seorang pun berada disitu, tetapi bilik tandas bersebelahan saya tadi tertutup rapat dan suara tangisan terdegar lagi kali ini semangkin kuat. Kerana menyangka ada orang yang dalam kesusahan..saya pun beranikan diri mengetuk pintu tandas "ada apa yang boleh saya tolong" tanya saya sambil mengetuk-getuk daun pintu itu. Ketika itulah saya tertolak daun pintu kerana tidak berkunci....pelahan-lahan pintu tandas terbuka, alangkah terperanjatnya saya kerana tiada seorang pun berada didalam bilik itu... hanya terdapat sekalung bunga dimangkuk tandas. Apalagi mengerenggam tekok saya...tanpa berfikir panjang saya bergegas keluar dari tandas...dengan diiringi suara hilaian yang kuat datang dari dalam, saya macam nak pengsan ...kaki tak dapat melangkah seolah-olah ada yang menahan. Saya cuba membaca ayat kursi dalam hati memejamkan mata dan lompat keluar dari tandas itu.

Anak saya yang sudah berada diluar, merasa sangat hairan kerana saya kelihatan pucat dan penuh keringat. "Emak kenapa lama sangat?.. dah nak dekat setengah jam emak kat tandas, bas nak jalan tu" kata anak saya sambil menunding jari kearah bas yang sudah di hidupkan enginnya, hanya menuggu saya...sebelum berlepes kembali ke Singapura.

Dalam perjalanan barulah saya terfikir tentang apa yang telah berlaku, wanita tadi yang saya ketemu diluar tandas menujukan arah tandas wanita dihadapannya...bermakna dia baru sahaja keluar dari tandas lelaki, sekalung bunga yang saya jumpa didalam tandas yang kosong tadi... sepertinya corak bunga yang terdapat dibaju wanita berkenaan dan akhir sekali ....katakanlah saya buang air kecil takkanlah sampai setengah jam...rasanya hanya lima minit saja saya berada ditandas tadi.....Ehhhhhhh! seramnya kata saya didalam hati.

Tiba-tiba saya tersentak dari renunggan..."Emak cepat dah nak turun... bawak paspot, kita dah sampai kat Imigrasen JB". kata anak saya yang terpingga dengan kelakuaan aneh saya..."Emak tak kira, lain kali kalau mak nak ketandas di Pagoh...kau harus ikut sama kedalam ok" kata saya kepeda anak saya tanpa memberi penjelasan. Anak semangkin bingung ...tetapi mengganguk-ganguk tanda setuju...jam sudah menujukan pukul 6 pagi, tetapi kupeng teliga saya masih tergiang-giang dengan suara tangisan dan hilaian...........mungkin hantu Langsui tadi.
Tamat.


Kiriman: Puan Rubiyah

Cerita Seram Singapura

Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com
\
 

Rabu, 9 Mei 2012

GUNUNG STONG


 

Dunia Seram - Kisah ini berlaku kira-kira setahun yang lalu semasa aku mengikuti ekspedisi Rakan Muda ke Gunung Stong. Gunung ini terletak di hutan Jelawang di negeri Kelantan.

Kami sampai ke tapak perkhemahan jam 8:00 malam. Setelah selesai mendirikan khemah, masing-masing membersihkan diri. Ada yang mandi di bilik air yang disediakan, dan ada yang mandi di sungai yang berdekatan. Ketika itu aku sudah merasa seram-sejuk seolah-olah ada sesuatu yang memerhati gerak-geri kami. Aku tidak berani turun ke sungai kerana keadaan cuaca yang gelap. Selepas makan malam, masing-masing membuat aktiviti bebas. Aku mengambil kesempatan ini untuk berkenalan dengan ahli-ahli ekspedisi yang lain. Kami bercerita sehingga lewat malam. Ketika hendak memasuki khemah untuk berehat, aku terkejut kerana aku ternampak kelibat sesuatu didalam khemah. Rakan sekhemah ku sudah lama hanyut dibuai mimpi. Sepanjang malam, aku tidak nyenyak tidur kerana terdengar bunyi-bunyi haiwan hutan yang kadangkala mengerikan.

Kira-kira jam 6:00 pagi kami telah dikejutkan untuk bersiap-siap mendaki Gunung Stong. Masing-masing agak keletihan, maklumlah semalam kami menaiki bas untuk ke kawasan ini selama lebih lapan jam (dari Johor Bahru). Selepas sarapan, masing-masing bersiap untuk mendaki. Setibanya dikaki Gunung Stong, salah seorang peserta tiba-tiba menarik diri kerana kakinya bengkak. Tidak tahu apakah puncanya. Yang lainnya meneruskan perjalanan. Kami merentasi berbagai halangan seperti anak sungai, air terjun dan hutan belukar. Masing-masing kelihatan letih tetapi penuh semangat untuk meneruskan perjalanan.

Kami sampai di pertengahan gunung lewat petang dan bersiap untuk bermalam di situ selepas turun dari puncak gunung nanti. Waktu itu ada di antara kami yang sudah tidak berdaya melangkah dan mengambil keputusan untuk tidak meneruskan perjalanan ke puncak. Mereka hanya menunggu kami di khemah. Aku bersama peserta yang lain meneruskan perjalanan kami. Cahaya matahari semakin kelam dan suasana semakin sejuk. Akhirnya kami tiba di puncak hampir waktu Maghrib. Kami sempat bergambar. Waktu itu aku merasa tersangat letih dan lapar. Nasib baik aku ada membawa sedikit bekalan. Kami berkongsi makanan.

Dalam perjalanan turun, aku adalah di antara yang akhir. Hari semakin gelap. Apabila sampai disuatu kawasan, kami terdengar suara siamang bersahut-sahutan seolah-olah ingin memberitahu sesuatu. Ada di antara peserta wanita yang kecut perut kerana bunyi itu rasanya betul-betul di atas kepala kami. Dengan hanya berpandukan lampu suluh dan panduan dari peserta yang berpengalaman mendaki gunung, kami menuruni gunung sambil berpegangan tangan. Ada di antara kami yang sudah terlalu lemah dan jatuh pengsan. Ini menyebabkan perjalanan kami terhenti beberapa kali. Aku merasa aneh kerana kami masih belum sampai ke kawasan perkhemahan kami walaupun sudah lebih dua jam kami berjalan. Aku rasa aku telah melalui satu kawasan yang sama di mana terdapat pokok yang besar-besar entah berapa kali. Akhirnya guru pandu kami mengakui yang dia tidak berjumpa jalan asal yang kami lalui semasa mendaki ke puncak tadi. Kami menjadi risau, tetapi nasib baik semua berjaya mengawal perasaan. Salah seorang dari kami mencadangkan agar kami meneruskan perjalanan, tetapi masing-masing merasa bimbang kalau-kalau kami semakin jauh tersesat di dalam hutan.

Entah macam mana tiba-tiba muncul sekumpulan pemuda. Masing-masing memakai serban dan jubah putih. Mereka memberi salam. Kami menjawab salam mereka dan menceritakan masalah kami. Menurut mereka, kejadian seperti ini memang selalu berlaku. Mereka menasihatkan kami agar teruskan perjalanan menuruni gunung sambil menunjuk ke satu arah. Masing-masing melihat ke arah yang  di tunjukkan. Kumpulan pemuda tadi hilang entah ke mana. Masing-masing terdiam. Kami meneruskan perjalanan ke arah yang di tunjukkan dan tidak lama kemudian kami ternampak cahaya kelam yang datangnya dari kawasan perkhemahan kami. Sampai sahaja di khemah, kami terus dihujani dengan berbagai pertanyaan. Kami tersesat lebih dari satu jam. Nasib baik ada kumpulan yang berjubah tadi membantu kami. Yang menghairankan kami, untuk apa mereka menuju arah ke puncak sedangkan di sana tidak terdapat sebarang perkampungan pun.

Entah kenapa, walaupun letih, aku merasa susah untuk tidur. Di luar hujan turun dengan lebatnya. Aku merasa risau kerana khemah kami didirikan di atas tanah yang tidak berapa rata. Takut nanti kami hanyut dibawa arus atau tanah runtuh.

Keesokkan harinya, kami berkhemas untuk turun ke tapak perkhemahan kami sebelum ini. Dalam perjalanan turun, masing-masing sibuk menceritakan pengalaman masing-masing. Di samping itu kami terpaksa berhati-hati kerana jalan licin. Ada juga di antara kami yang tersungkur entah berapa kali. Yang menggelikan hati, ada yang terjatuh ke dalam lopak air yang agak dalam gagal untuk naik semula walaupun di tolong oleh beberapa orang.

Kami sampai di satu tempat rehat yang dinamakan Baha Camp. Di situ masing-masing melepaskan penat lelah dengan mandi dan memasak makanan. Hari pun sudah tengahari. Sedang kami leka mandi, tiba-tiba ketua kumpulan ekspedisi menyuruh kami cepat bersiap untuk bertolak turun. Kami terpinga-pinga. Letihpun belum hilang rasanya. Dia kata sesuatu yang buruk telah berlaku dan menyuruh kami cepat meninggalkan kawasan itu. Aku segera naik ke darat dan mengambil barang-barang aku. Aku mendapat tahu yang salah seorang peserta wanita telah dirasuk makhluk halus. Dia tidak suka kami berada dikawasannya dan mengugut untuk merasuk lebih ramai lagi sekiranya kami terus berasa di situ. Walaupun takut, masing-masing masih dapat mengawal perasaan. Kami berkumpul dan berjalan bersama-sama menuruni gunung. Yang tinggal hanyalah ketua kumpulan, peserta yang di rasuk serta beberapa orang trecker yang bekerja di Baha Camp. Dalam perjalanan masing-masing masih tertanya-tanya apakah yang sebenarnya berlaku.

Kami sampai ditapak perkhemahan lewat petang. Selepas mendirikan khemah dan mandi kami bersiap untuk memasak. Dalam waktu itu kami melihat peserta yang di rasuk tadi turun bersama-sama yang lain. Dia kelihatan normal. Sebelum masuk ke kawasan khemah, Abang Baha (Ketua Baha Camp) membaca sesuatu lalu dihembus ke peserta tadi. Tiba-tiba dia menjadi lemah dan terus di sambut dan di papah kekawasan khemah. Dia dibaringkan di tengah-tengah padang dan abang Baha terus membaca jampi serapahnya. Kami tidak dibenarkan mendekati peserta tadi kerana menurut abang Baha makhluk yang merasuknya masih berada di kawasan itu bersama dengan kawan-kawannya. Walaupun kami tidak nampak makhluk dan kawan-kawannya itu, kami patuh pada arahan abang Baha.

Selepas makan malam, semua mengerumuni abang Baha untuk mengetahui cerita yang sebenarnya. Menurutnya makhluk halus yang tinggal di kawasan gunung itu marah pada peserta berkenaan kerana memetik sekuntum bunga dari pokok yang hanya menghasilkan bau setiap tujuh tahun. Katanya lagi jika kami masih berada di Baha Camp, mungkin lebih ramai lagi yang akan dirasuk. Walaupun makhluk itu berjaya diusir dari badan peserta berkenaan semasa di Baha Camp lagi, abang Baha terpaksa membenarkannya merasuk semula peserta itu untuk menolong mambawa peserta itu turun sehingga ke kawasan khemah. Jika tidak mereka menghadapi masalah untuk membawanya turun dengan keadaan badannya yang lemah. Dan banyak lagi yang diceritakan oleh abang Baha mengenai hutan disitu.

Malam itu kami berkumpul dalam beberapa kumpulan. Masing-masing menceritakan kisah petang tadi dan ada juga yang menceritakan pengalaman yang serupa. Aku merasa seolah-olah seperti berada di Cineplex. Bila sudah jemu mendengar cerita satu kumpulan, aku beralih kekumpulan yang lain. Walaupun topik perbualan hampir sama, aku masih tetap mahu mendengarnya. Ada yang tidak tidur sehingga keesokan hari kerana asyik bercerita dan mendengar cerita.

Dalam perjalanan pulang ke Johor Bahru, ketua ekspedisi memberi peluang pada setiap peserta untuk meluahkan isi hati masing-masing berkenaan ekspedisi kami ini termasuklah peserta yang dirasuk semalam. Walaupun dia tidak ingat setiap kejadian, tetapi dia memberitahu kami yang dia beberapa kali terserempak dengan beberapa orang yang bukan peserta ekspedisi semasa menaiki puncak Gunung Stong. Daripada kejadian yang aku alami, aku sedar betapa kita semua perlu menghormati harta benda orang lain dan jangan bersikap angkoh apabila memasuki sesuatu kawasan yang kita belum kenal sepenuhnya. Kita juga perlu menjaga flora dan fauna. Buat kawan-kawan yang sama-sama menyertai Ekspedisi Gunung Stong, aku ucapkan selamat berjaya. Semoga kita bertemu diekspedisi yang lainnya.

Sekian.


Dipetik Dari


Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com 

Selasa, 8 Mei 2012

Diganggu Cek Pun Di Pandan Dam




Dunia Seram - Hari itu aku bekerja separuh hari kerana merasa kurang sihat dan sepatutnya berehat dirumah. Tetapi sesampai dirumah tiada seorang pun anakku disana, kerana mereka masih bersekolah.....tidak tahu apa nak buat aku merasa bosan dan mengambil keputusan pergi memancing, kegiatan yang sangat aku gemari. Aku menghubugi temanku Azman dan Indra, membuat temujanji pada jam 6 peteng di Teban Garden kerana kami akan pergi memancing di Pandan Dam. Apalagi aku pun bergegas persiapkan peralatan pacing dan terus ke Teban Garden membeli umpan dan makan petang.....seperti biasa kita bercerita tentang pengalaman pancing masa lalu, kadangkala ceritanya agak luar biasa dari nyata.....kata oarang 'Fisherman Talk' banyak tambahannya.
Selepas Magrib kami menuju kedestinasi .....kita harus berjalankaki hampir 2 km dengan barang2 pancing, kerana tiada jalan untuk kenderaan awam pergi kesana. Sesampai disana sudah hampir jam 8 malam, kami berehat sementara menghilangkan rasa letih meredah jalan tadi...maklumlah engin dah lama. Malam Sabtu itu agak kelam tiada bintang2 kelihatan seperti hujan akan turun..."harap-harap malam tidak hujan" selambaku kepeda temanku yang tersandar dipokok kelapa, aku merasa bimbang jikalau hujan turun disitu tiada tempat berteduh.
Setelah menyiapkan joran aku pun mengambil satu sudut berhampiran kawasan semak-samun untuk memulakan balingan joran pertama, temanku yang lain memacak joran masing ditengah pagar berhadapan sungai Pandan. Memang selalu tempat ini sunyi maklumlah jauh dari jalanraya, hanya kami bertiga berada disebelah sungai dan terdapat dua orang sedang menjala diseberang sungai agak2 50 meter lebar. Aku perhatikan orang yang berdua tadi memang berani sangat......menjala masuk kedalam air padaketika malam sangat2 membahaya kerana tempat ini memang ada buaya dan sangat keras.....ada banyak cerita lama yang ku dengar kerana aku asal orang kawasan Kampung Bendung disini.
Setelah hampir 4 jam kami memancing tiada ikan besar yang ingin menyentap umpan kami, hanya beberapa ekor ikan pasir2 dan anak ikan sembilang...."takde rezki malamni" kataku kepada teman2 ku, kerana aku yang saran uat datang kesini sebab aku pernah menarik ikan Siakap seberat 5 kilo disini......"malam sikit ikan lapar...makanlah dia" selambaku kepeda muka2 bosan. Air sudah hampir pasang penuh....jam ditangan menujukan sudah jam 2 pagi, sepatutnya inilah masanya ikan akan makan lamun ku.......aku memendang jauh keseberang sungai seolah2 mencari orang yang menjala tadi...tertanya2 dalam hati dorang dapat ikan banyak tak? Alangkah terperanjatnya aku setelah aku terlihat ada satu susuk tubuh berbaju serba putih dan kelihatan rambut panjang sangat menutup muka seperti penyanyi rock 'KISS'. Aku mengosok mata ku dan merenung lagi betul2........alamat betullah yang tercegat diam diseberang sungai ternyata Cek Pun...apalagi aku pun baca apa yang ku tahu dan buat bodoh sahaja dan berkata dalam hati "aku tak kacau kau, kau jangan kacau aku"...itulah pesan bapaku bila teurjumpa benda2 pelik. Bulu roma remmang sangat dan perasaan takut pun ada tetapi... ku lihat Indra sudah pun tidur kerana bosan dan Azman masih memencing...aku tak mahu beritahu mereka takut2 menyusahkan mereka.....Aku mencuri pandang lagi kearah Cek Pun tadi, terrasa lega kerana sudah tidak kelihatan lagi "agaknya mata aku yang rabun" bercakap sendirian dan terus memancing.
Kira jam 4 pagi Azman menghampiri aku ..."abang kau tengok kat seberang sana orang berdiri pakai baju putih...itu orang yang jala tadi ke" tanya Azman.....aku menolih kearah yang sama tadi........istiffar panjang, rupanya Cek Pun tadi masih adalagi...kalini dia menghayun susuk tubuhnya kekanan dan kiri memndang kebawah. "Ssssshut biarkanlah" jawapku kepada Azman tanpa berkata banyak. Teman ku ini Azman memang tak tahu berkenaan hantu kerana dia adalah seorang serani Islam, jadi aku tak mahu menakut2 dia jikalau aku beritahu cerita sebenar...jadi aku buat pandang lain saja.
Tiada ikan terus malam itu, Azman menjadi bosan dan mengajak aku balik saja pada jam 4.30 pagi....aku keberatan untuk meninggal tempat ini, kerana belum puashati tiada ikan besar yang menarik joranku...lagipun aku merasa agak seram untuk keluar berjalan jauh melalui jalan yang gelap takut2 Cek Pun akan mengikut kami pulang, disini agak terang dengan lampu dikawasan empanggan air. Aku bercadang akan bergerak pulang selepas subuh..."nantilah dulu aku belum dapat ikan, kalau kau penat tidur dulu" kataku pada Azman.
Aku teruskan pancingku ......Azman pun mencari tempat untuk tidur tanpa mengemas barang2 pancingnya.                                                                                                                                                                         Kira2 setengah jam kemudia dalam masa aku  megelamun seorang diri menanti ikan mengegar lonceng dihujung joranku......angin menjadi kencang seperti ribut akan tiba dan hujan gerimis mula turun.......tiba2 aku terdegar bunyi dahan pokok bergegar bersebelehan semak-samun dimana aku memacak joran...bunyi semangkin kuat dan hampir denganku, seolah-olah ada kera besar sedang mengayuk dari dahankedahan. Aku tidak berani mendungak keatas tetapi mencuri lihat dari hujung mataku.....apa yang ku lihat samar-samar ada lembaga berbaju putih sedang bertengggek diatas pokok disebelah kiriku. Apalagi aku terlompat cabut lari gementar......rupa-rupanya Cek Pun tadi sudah datang kesebelah sungai aku berada. Remangan bulu tengkuk mangkin kuat dan aku terbau kadangkala bauan yang sangat wangi seperti bunga melor...kemudian bauan seperti bangkai. Aku bergegas menuju keteman yang sedang nyenyak tidur dan mengejuk mereka dengan cepat...."kau kenapa orang lagi tidur sedap2, kau pekik2 macam orang gila" tanya Azman separuh tidur.......aku katakan pada mereka hujan lebat dah nak turun dan kita harus balik segera.
Kami pun dengan cepat mengemes barang2 dan jalan pulang menuju kejalan raya tanpa aku memandang kebelakang lagi.
Beberapa hari kemudian aku bertemu Azman dan dia bertanyakan padaku mengapa aku kelihatan pucat dan senyap bila dalam perjalanan pulang pada pagi kita memancing.......aku ceritakan padanya orng yang dia nampak disebelahan pada malam itu dalah Cek Pun. Dia pun apalagi sumpah serana.....dan berjanji tak akan pergi memancing kesana lagi....aku pun sama juga kataku dalam hati menyembunyikan rasa gerunku di ganggu Cek Pun.....Tamat

Cerita Seram Singapura.

 Koleksi Cerita Seram - Whazzup-U.com